Selasa, 12 Juni 2012

"Bu, Saya Sudah Mengerjakan PR"

Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi mudanya. Bahkan ada sebuah istilah "untuk menghancurkan sebuah bangsa, hancurkan dulu generasi mudanya". Generasi muda memiliki andil yang sangat besar bagi kemajuan sebuah bangsa. Perjalanan Bangsa Indonesia telah mencatat, dalam perjuangan mencapai kemerdekaan 67 tahun silam, generasi muda Bangsa Indonesia memiliki andil yang besar. Melihat kekosongan kekuasaan yang terjadi saat penjajah Jepang kalah dari sekutu, golongan pemudalah yang mendesak proklamator Ir. Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan. Para pemudalah yang menjadi cikal bakal kebangkitan, Organisasi Boedi Utomo di tahun 1908 adalah contoh nyata betapa pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan bangsa ini. 20 tahun kemudian, pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang menjadi pilar persatuan nasional pada tanggal 28 Oktober dengan sumpahnya "Berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu Bahasa Indonesia"

Di sebuah Sekolah Menengah Atas, menjelang 67 tahun setelah proklamasi.....

Saya masih ingat hari itu hari keempat saya masuk SMA, pelajaran pertama yang saya terima di kelas, Sosiologi. Pada hari pertama pelajaran itu ibu guru langsung memberikan sebuah PR (pekerjaan rumah). Kenapa di hari pertama langsung dapat PR? -- pikir saya-- ternyata PR yang diberikan bukan sembarang PR, mungkin PR terberat sepanjang saya sekolah formal.
Ibu Siti Rahayu, S.Pd. Guru mata pelajaran sosiologi inilah yang memberikan PR perdana untuk kami. Kami biasa panggil Bu Yayuk. Penampilannya nyentrik tapi simpel, kalau sedang mengajar suaranya bisa terdengar hingga ujung sekolah. Beliau ternyata juga gila bola. Lionel Messi dan christiano Ronaldo idolanya. Lalu apa PR yang ia berikan kepada kami?--
"Dengarkan, PR buat kalian!" saya masih ingat perkataannya itu. PR dari beliau bukan PR sembarangan. "15 tahun lagi kalian harus berhasil diatas melebihi orangtua kalian saat ini, minimal sama. Jadi kalau orangtua kalian pegawai, kalian harus bisa diatasnya, jadi pejabat. Kalau orangtua kalian pejabat, jadilah menteri.  kalau Allah menghendaki, 15 tahun lagi laporkan pada Ibu jika kalian sudah mengerjakan PR" Ujar beliau dengan keras.

Itulah PR yang harus kami kerjakan. PR yang saya rasa paling susah dikerjakan selama saya sekolah. Begitu juga dengan teman-teman di SMA 1 Wates, Kulonprogo (Kalau tidak tahu, Kulonprogo adalah kabupaten di Yogyakarta).

Kami sedang mengerjakan PR,

Hampir setiap ada pelajaran sosiologi, Bu Yayuk selalu mengingatkan kami tentang PR tersebut. Kini saya dan teman-teman sudah akan naik ke kelas 11. Jadi, waktu mengerjakan PR yang kami miliki tinggal 14 tahun lagi.

Bagaimana saya harus mengerjakan PR dengan baik? 15 tahun lagi mau jadi apa saya? suara hati saya bicara kalau ingat PR ini. Orangtua saya keduanya pegawai sipil, sesuai dengan perintah PR, saya harus lebih dari seorang pegawai 15 tahun lagi, minimal sama. Tapi saya tidak mau mendapatkan nilai hanya pas KKM (kriteria ketuntasan minimal). Saya sadar maksud dari PR ini. Kami harus lebih dari orangtua kami bukan berarti lebih dalam hal kekayaan dan kedudukan. Tapi, lebih dalam hal peran dan manfaat kita dalam masyarakat.


 "sebaik-baik orang 
adalah orang yang bermanfaat 
bagi orang di sekitarnya"


Lalu jadi apa? 
Saya ingin jadi pejabat yang bersih dari korupsi, saya ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengkhianati mereka. Saya ingin jadi pengusaha sukses, saya ingin memberikan kesejahteraan bagi orang lain. Saya ingin jadi anggota DPR yang bekerja demi rakyatnya, saya ingin mewakili rakyat saya dengan ikhlas. Dan saya juga ingin menjadi presiden, saya ingin menyejahterakan rakyat, saya ingin memakmurkan mereka, saya ingin memberantas korupsi, saya ingin melihat negara saya ini menjadi negara yang maju. Di negeri ini, ingin-ingin itu banyak sekali... seperti kata Doraemon

Saya sadar, PR ini bukan bermaksud untuk mencari kedudukan yang setinggi-tingginya, melainkan untuk mengajak kami untuk mempersiapkan masa depan kami sendiri sekaligus masa depan negara ini. Masa depan kami adalah masa depan negara kami sendiri. Jadi jika masa depan kami cerah, negara kami akan ikut tercerahi sinar kesuksesan kami. 

Untuk pemuda-pemuda Indonesia yang semangatnya membara-bara, masa depan negara kita ada di pundak kita sendiri, 

"jangan minta pada Tuhan beban yang ringan, 
minta pada Tuhan pundak yang kuat"

Terimakasih untuk Bu Yayuk, doakan kami agar dapat mengerjakan PR yang Ibu berikan dengan baik, jika Allah mengijinkan, semoga kami bisa menemui Ibu paling tidak 15 tahun lagi untuk mengatakan, "Bu, Saya sudah mengerjakan PR"

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. semoga bisa mengerjakan PR dg baik ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, kalo dihitung-hitung masih ada 12 tahun lagi hehe

      Hapus